
Perayaan Halloween digelar di Arab Saudi untuk pertama kalinya pada Oktober tahun lalu. Even yang sebelumnya belum pernah diadakan di negara minyak ini mendapat antusias tinggi dari masyarakat di sana.
Sebanyak sekitar 120 ribu pengunjung meramaikan tempat perayaan Hallowen di Boulevard Riyadh dengan berdandan tema horror. Pengunjung dapat masuk ke lokasi secara gratis dengan syarat mengenakan kostum bernuansa seram.
Video dan foto keseruan para pengunjung di perayaan itu pun banyak diunggah di Media Sosial. Namun sejumlah netizen menanggapi perayaan tersebut dengan komentar negatif. Para netizen mengaitkan budaya Halloween yang dinilai tidak sesuai ajaran Islam.
Arab Saudi termasuk negara dikenal cukup kuat menerapkan aturan Islam dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Perayaan Halloween yang diselenggarakan untuk pertama kalinya di Arab Saudi sontak mengungdang respon miring dari sejumlah masyarakat dari berbagai negara, khususnya kaum muslim.
Sebelumnya, Arab Saudi menolak adanya festival Halloween karena merupakan budaya barat dan tidak sesuai ajaran Islam. Arab Saudi dinilai tidak konsisten karena pada sejak 2022 mulai memperbolehkan pesta Halloween.
Netizen menilai Arab Saudi telah menerapkan standar ganda mengenai tradisi Halloween dan Maulid Nabi atau peringatan kelahiran Rasul. Netizen menyinggung Arab Saudi yang melarang perayaaan Maulid Nabi Muhammad, namun justru mengizinkan pesta Halloween.
“Perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi. GEA Saudi mengadakan acara yang disebut “Scary Weekend”, sementara perayaan Maulid masih dilarang,” kata pemilik akun Twitter @Musa_Maliki.
Netizen Indonesia pun turut melontarkan suaranya melihat konten video perayaan Halloween di Arab Saudi. Sejumlah akun Twitter menyatakan kekecewaan dan rasa kesalnya terhadap pemerintah Arab Saudi.
“Ini membuktikan, kita itu islam bukan ikut Arab Saudi, tapi ikut Allah & RasulNya serta ulama salafusshalih. Prihatin sekali menonton video perayaan Halloween di Riyadh. Wallahulmusa’an,” tulis akun twitter @Hilmi28
“Malam tadi sambutan Halloween di Arab Saudi. Itu Nabi kata, kalau they masuk sampai lubang biawak pun kamu akan ikut. Tanda akhir zaman,” tulis @ABudiAlsagoff.
Perayaan Halloween di Arab Saudi dengan tajuk “Scary Weekend” merupakan bagian dari rangkaian acara Riyadh Season. Kegiatan tersebut diadakan untuk menciptakan suasana penuh kesenangan dan kegembiraan penuh sensasi bagi masyarakat Saudi.
Sedangkan tujuan utama Pemerintah Arab Saudi mengadakan even Halloween yakni untuk memajukan industri kreatif. Acara ini didedikasikan agar para pegunjung dapat menampilkan desain kreatifnya masing-masing.
Banyak masyarakat Arab Saudi yang mendukung acara tersebut, namun ada juga yang menetangnya. Ketika soal halal dan halal, masyarakat yang mendukung menyatakan perayaan Halloween hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain. Pengunjung juga mengatakan acara ini adalah hiburan yang tidak berbahaya.
Terbukanya Arab Saudi dengan kebudayaan eropa dan berbagai hiburan dimulai sejak pemerintahan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Pada 2016, ia mengumumkan rencana diversifikasi ekonomi dengan misi mengembangkan Saudi menjadi pusat investasi dan pusat bisnis global.
MBS juga meningkatkan industi hiburan untuk mendorong sektor ekonomi baru di luar minyak. Kondisi ini membuat banyak masyarakat merasa senang karena sudah lebih dari 30 tahun haus kebutuhan hiburan.
Itulah pro-kontra dan alasan Arab Saudi izinkan perayaan Halloween. Keputusan menggelar even yang berasal dari budaya barat tersebut cukup mengejutkan banyak masyarakat muslim di berbagai belahan dunia. Namun pemerintah Arab Saudi menyatakan even tersebut untuk hiburan sematan dan kebutuhan memajukan industri kreatif.
Sumber: VOI